Total Tayangan Halaman

Sabtu, 29 Maret 2014

Pronounciation...perlu apa tidak ?

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Menurut Wikipedia definisi pronounciation adalah sebagai berikut :
Pronunciation is the way a word or a language is spoken, or the manner in which someone utters a word. If one is said to have "correct pronunciation", then it refers to both within a particular dialect.
A word can be spoken in different ways by various individuals or groups, depending on many factors, such as: the duration of the cultural exposure of their childhood, the location of their current residence, speech or voice disorders,[1] their ethnic group, their social class, or their education.

Ketika saya melihat tayangan Indonesian Idol saya melihat seringkali para juri mengkritik mengenai pronounciation (pelafalan) para peserta ketika menyanyikan lagu dalam bahasa Inggris. Dalam dunia musik saya kira sah saja hal ini dipersoalkan, karena seorang penyanyi harus bisa tampil sempurna agar bisa memberikan hiburan dengan baik bagi pemirsa atau pendengarnya. Tetapi bagaimana dengan seorang pembelajar bahasa Inggris, apakah pronounciation menempati urutan pertama ?

Memang akan lebih enak mendengar seseorang berbicara bahasa Inggris dengan pronounciation yang benar dan tepat, bahkan mendekati atau sama dengan penutur aslinya. Dan dalam tahapan belajar sebuah bahasa asing hal tersebut juga harus menjadi sebuah target. Tetapi perlu kita simak beberapa fakta berikut yang merugikan jika seorang yang sedang mempelajari sebuah bahasa (terutama yang tujuannya hanya untuk bisa berkomunikasi) harus tertekan dengan persolan pronounciation.
  • Belajar bahasa asing sebagai bahasa kedua memerlukan perubahan pola dalam otak dan lidah yang terbiasa dengan bahasa ibu dan dialeknya. Dan tidak semua orang bisa dengan cepat merubah hal ini.
  • Persolan umum di Indonesia adalah kurangnya kepercayaan diri pembelajar bahasa Inggris untuk menggunakan apa yang telah dipelajarinya dalam percakapan sehari-hari. Umumnya takut salah dan kuatir jika pengucapannya tidak benar. Padahal bahasa adalah sebuah kebiasaan, jika tidak pernah menggunakannya, sampai kapanpun juga tidak akan menguasainya. Dan jika lingkungan belajar seseorang cenderung ketat dalam pronounciation, maka rasa takut salah juga akan makin besar. Hal ini akan memperlambat proses belajar.
Hal yang perlu dipikirkan adalah sebagai berikut :
  • Bagaimana perasaan Anda sebagai orang Indonesia jika ada orang asing misalnya dari Eropa atau Jepang berbahasa Indonesia ? Umumnya kita akan senang dan meskipun pengucapan mereka aneh bagi telinga kita, kita tetap menghargai usaha mereka.
  • Jika ada seorang pemimpin negara datang ke Indonesia, kemudian berpidato dalam bahasa Indonesia, saya lihat seluruh pengunjung bertepuk tangan dan bersorak gembira. Hal ini menandakan bahwa sebuah bangsa umumnya akan senang jika bahasa mereka digunakan oleh orang asing. Dan ini bisa menjadi sebuah faktor yang membuat BBIM Friends harusnya lebih percaya diri untuk mulai berbicara dalam bahasa Inggris meskipun tidak sempurna.
  • Yang mempersoalkan pronounciation umumnya adalah mereka yang telah mencapai sebuah tingkat kemahiran berbahasa Inggris yang cukup tinggi. Mereka dengan mudah mengkritik temannya yang masih belajar dengan mengatakan "pronounciation kamu parah banget ya, belajar lagi deh". Artinya yang mempersoalkan pronounciation bukanlah orang Inggris sebagai penutur asli, tetapi ya di antara kita sendiri hahaha.....jika ini terjadi dalam sebuah kelas, maka yang terjadi bukanlah belajar, melainkan saling mencemooh. 
Lalu bagaimana ?
  • Saya tetap berpendapat bahwa pronounciation tetaplah harus menjadi sebuah target dalam proses belajar, tetapi bukan yang utama. Pronounciation harus diposisikan berjalan beriringan dengan tingkat kemampuan seorang murid.
  • Dalam proses belajar bahasa Inggris di sekolah atau kursus sebaiknya dihindari berulang-ulang mengkoreksi pengucapan terutama dalam kelas percakapan, karena kelas percakapan sebenarnya adalah sebuah proses pembiasaan.
  • Tongue twister bisa menjadi salah satu cara untuk melatih pelafalan. Berlatih tongue twister bersama-sama lebih baik daripada saling mengkoreksi pelafalan dalam kelas percakapan.
  • Murid harus terbiasa dulu dengan percakapan dalam bahsa Inggris, dan secara bertahap pelafalan disempurnakan secara alami.
Siapa yang harus belajar pronounciation dengan sempurna sejak dari awal belajar Inggris ?
  • Jika BBIM Friends bercita-cita untuk menjadi seorang penyiar dalam bahasa Inggris.
  • Jika BBIM Friends bercita-cita untuk menjadi seorang pengajar penuh waktu dalam bahasa Inggris, karena seorang pengajar sebaiknya bisa memberikan contoh yang benar, meskipun tidak harus menuntut murid langsung sempurna.
  • Jika BBIM Friends bercita-cita untuk menjadi seorang penerjemah dua arah.
Nah, demikian pendapat saya tetang pronounciation. Intinya dalam proses belajar jangan sampai hal pelafalan menjadi sebuah kendala. Tetapi ada kabar baik juga, karena ada sebuah metode pengajaran yang kini mulai dirintis oleh sebuah lembaga yang memungkinkan seorang anak dapat melafalkan bahasa Inggris dengan sempurna dari sejak mereka mulai belajar. Lain waktu akan saya bahas tentang hal ini. 
Selamat belajar !



ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

Artikel Terkait

0 komentar

Posting Komentar

Cancel Reply

Share It